Berbicara soal Jepang tentunya tak lepas dari perayaan Jepang atau lebih dikenal dengan matsuri. Setiap musimnya di Jepang memiliki matsuri yang berbeda-beda sebagai ciri khas dari suatu musim. Saat mengunjungi Jepang pada musim panas, terdapat 3 matsuri musim panas di Jepang yang sayang untuk dilewatkan, yaitu :
- Hanabi atau Festival Kembang Api
Hanabi atau Festival melihat kembang api adalah festival yang dinati saat musim panas tiba, biasanya festival ini diselenggarakan di pantai maupun di sekitar tepian sungai. Acara ini berlangsun selama 60-90 menit, wakt yang cukup untuk melihat mekarnya kembang api yang silih berganti dan sayang untuk dilewatkan. Ciri khas dari festival ini adalah wanita Jepang biasanya berbondong-bondong mengenakan Yukata atau Kimono musim panas. Sembari menunggu kembang api menyala dilangit malam musim panas biasanya akan dilakukan penghitungan mundur dari angka 10 ke 1 dimana pada angka 1 serentak akan berteriak dan menandai dimulainya festival kembang api. Salah satu festival kembang api yang terkenal adalah Festival Kembang Api Sumidagawa yang terletak di Tokyo.
2. Tanabata
Tanabata adalah salah satu perayaan yang berkaitan dengan musim di Jepang, Tiongkok, dan Korea. Perayaan besar-besaran dilakukan di kota-kota di Jepang, termasuk di antaranya kota Sendai dengan festival Sendai Tanabata. Perayaan Tanabata sendiri diadakan malam tanggal 7 Juli, hari ke-7 bulan ke-7 kalender lunar.
Festival Tanabata dimeriahkan tradisi menulis permohonan di atas tanzaku atau secarik kertas berwarna-warni. Tradisi ini khas Jepang dan sudah ada sejak zaman Edo. Kertas tanzaku terdiri dari 5 warna (hijau, merah, kuning, putih, dan hitam). Permohonan yang dituliskan padatanzaku bisa bermacam-macam sesuai dengan keinginan orang yang menulis. Kertas-kertas tanzaku yang berisi berbagai macam permohonan diikatkan di ranting daun bambu membentuk pohon harapan di hari ke-6 bulan ke-7. Orang yang kebetulan tinggal di dekat laut mempunyai tradisi melarung pohon harapan ke laut sebagai tanda puncak perayaan, tapi kebiasaan ini sekarang makin ditinggalkan orang karena hiasan banyak yang terbuat dari plastik.
3. Obon
Obon merupakan serangkaian upacara dan tradisi di Jepang untuk merayakan kedatangan arwah leluhur yang dilakukan seputar tanggal 15 Juli menurut kalender lunar yang terdiri dar Bon Odori (acara menari bersama) dan hatsu obon atau niibon (perayaan arwah yang baru pertama kali melakukan obon di hari ke 49 kematian). Pada umumnya, Obon dikenal sebagai upacara yang berkaitan dengan agama Buddha Jepang, tapi banyak sekali tradisi dalam perayaan Obon yang tidak bisa dijelaskan dengan ajaran agama Buddha. Obon dalam bentuk seperti sekarang ini merupakan sinkretisme dari tradisi turun temurun masyarakat Jepang dengan upacara agama Buddha yang disebut Urabon.
bagaimana tertarik untuk menikmati 3 matsuri musim panas di Jepang?
Satu pemikiran pada “3 Matsuri Musim Panas di Jepang”